Dunia Kopi 》Semua tentang Kopi Gayo Aceh

Dunia kopi semua tentang kopi arabika gayo dari dataran tinggi gayo aceh
id.wikipedia.org
Satu lagi varietas kopi yang memiliki kualitas baik yang berasal dari Sumatra yaitu Kopi Gayo. Tanaman kopi ini merupakan mata pencahafian pokok dari masyarakat Gayo. Kopi Gayo merupakan varietas kopi jenis Arabika yang diberdayakan di dataran tinggi Gayo, Prov. Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia.

Kopi Arabika dari dataran tinggi Gayo memiliki cita rasa khas. Kopi Arabika Gayo mempunyai aroma dan perisa yang komplek. Selain itu Kopi Gayo juga memiliki kekentalan yang sangat kuat. Selain itu jika dilakukan cupping atau test rasa dan aroma maka Kopi Gayo hampir memiliki semua cita rasa kopi yang ada di seluruh Dunia. Mungkin hal inilah yang membawa Kopi Gayo menyandang beberapa sertifikasi dan prestasi yang mengantarkan Kopi Gayo menjadi Kopi Organik terbaik di Dunia. Perolehan semua prestasi tersebut disebabkan karena beberapa faktor yang dimiliki Kopi Gayo.


Sejarah Kopi Gayo Aceh 
     Sejarah dari keberadaan tanaman Kopi Gayo di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam berawal dari pertama kali Belanda membawa tanaman Kopi jenis Arabika dari Malabar, India pada abad ke 17. Sejak pertama kali dilakukan percobaan demi percobaan akhirnya tanaman kopi menyebar di berbagai daerah di Indonesia termasuk daerah Gayo. Dan sejarah singkat perjalanan dari Kopi Gayo tersebut secara garis besar seperti ini.

- Tanaman kopi pertama kali masuk Aceh
Pada tahun 1918 belanda memperkenalkan pertama kali tanaman kopi dan mulai membuka lahan perkebunan kopi. Pembukaan perkebunan kopi tersebut seluas 100 ha dan berada di kawasan Belang Gele (sekarang menjadi Kec. Bebesan, Aceh Tengah). Daerah ini dipilih karena berada di ketinggian 1200 m di atas permukaan laut.

- Berkembang Perkebunan Kopi di Tanah Gayo
Setelah dibukanya perkebunan pertama kali pada tahun 1918 kemudian berkembang pada tahun 1920 mulai muncul kampung baru yaitu sebuah kampung masyarakat Gayo yang berada disekitar perkebunan kopi miliki Belanda. Sampai pada akhirnya di tahun 1925-1930 masyarakat Gayo mulai membuat sejarah baru dengan membuka kebun-kebun rakyat. Kebun rakyat tersebut menanam Kopi dengan mengadopsi cara penanaman dari Belanda.

- Perkembangan Perkebunan Kopi Gayo setelah Kemerdekaan
Setelah kemerdekaan pada tahun 1950 orang Gayo mulai memperluas perkebunan Kopi dengan membuka lahan-lahan baru di hutan. Hingga pada tahun 1972 Kabupaten Aceh Tengah menjadi kabupaten penghasil kopi terbesar di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pada saat itu luas area perkebunan kopi di Aceh Tengah seluas 19.962 ha. Seperti yang data yang terdapat di BPS Kab. Aceh Tengah 2005:144-145 yang menyebutkan bahwa
"Sebagai komoditas ekspor, 27.953 keluarga di Aceh Tengah menggantungkan hidup mereka pada budidaya kopi dengan luas areal 46.392 ha, dan dengan rata-rata 720,7 kg/ha/tahun"

Namun hal itu tidak bertahan lama setelah terjadi krisis berkepanjangan di Aceh yang mengakibatkan 6.440 ha lahan kopi tidak terurus dan 5.037 keluarga terlantar dan kehilangan lapangan kerja.

- Perkembangan Perkebunan Kopi Gayo setelah terjadi Konflik
Perkembangan perkebunan Kopi Gayo mulai bergeliat lagi setelah pada tahun 2005 disepakati perjanjian damai antara RI dan GAM. Pada saat itu masyarakat memperluas perkebunan kopinya lebih jauh lagi berada di lereng gunung. Dan kini daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam memiliki daerah perkebunan kopi terluas di Indonesia dengan luas sekitar 81.000 hektar. Masing-masing tersebar di berbagai daerah di Aceh diantaranya 42.000 ha di Kab. Bener Meriah dan selebihnya berada di Kab. Aceh Tengah.

- Perkembangan Produksi Kopi Gayo
Pertumbuhan produksi Kopi Gayo yang memprioritaskan Produksi Kopi Jenis Arabika kini terus dikembangkan. Perkembangan Kopi Gayo yang dulunya ada di dua kabupaten kini menjadi tiga kabupaten yang meliputi Kab. Aceh Tengah, Kab. Bener Meriah dan Kab. Gayo Lues. Jumlah keseluruhan luas perkebunan yang berada di tiga kabupaten tersebut adalah 94.500 hektare pada tahun 2010. Keseluruhan luas perkebunan kopi tersebut tersebar di ketiga kabupaten dengan luas 48.500 ha di Kab. Aceh Tengah, 39.000 ha di Kab. Bener Meriah dan 7.000 ha di Kab. Gayo Lues. Dan akhirnya Kopi Jenis Arabika (Kopi Gayo) yang dibudidayakan oleh para Petani Gayo merupakan penghasil produksi Kopi Arabika terbesar di Asia.

Jenis Kopi Gayo Aceh 
      Jenis kopi yang dibudiyakan oleh para Petani Gayo merupakan tanaman kopi varietas Kopi Arabika. Tanaman Jenis Kopi Arabika memang sangat cocok dengan kondisi alam di Dataran Tinggi Gayo. Karena tanaman Kopi Arabika bisa tumbuh subur di dataran dengan ketinggian diatas 1200 m di atas permukaan laut.


Budidaya Tanaman Kopi Gayo Aceh
     Budidaya Tanaman Kopi Gayo Aceh banyak dilakukan di wilayah yang memiliki dataran tinggi seperti di Tanah Gayo. Tanaman ini tumbuh subur di daerah yang berada di ketinggian 1200 m di atas permukaan laut.

- Tanaman Kopi Gayo Aceh
Tanaman Kopi Arabika di dataran tinggi Gayo berbentuk agak besar dan berwarna hijau gelap. Bentuk daun dari tanaman Arabika Gayo berbentuk oval dengan tinggi pohon bisa mencapai 7 meter. Namun untuk di perkebunaan kopi di dataran tinggi Gayo dijaga tidak boleh lebih dari 2-3 meter. Hal ini dilakukan agar mempermudah proses ketika panen Kopi Gayo tiba.

- Proses Pertumbuhan Kopi Arabika Gayo
Pohon Kopi Jenis Arabika biasanya akan muncul buah pertama kali pada tahun ke tiga. Pada umur tiga tahun tumbuhan akan memiliki dahan yang panjangnya sekitar 15 cm. Untuk daunnya sendiri akan berwarna lebih muda di bagian atas pohon sedangkan yang di bawahnya berwarna gelap. Kemudian seiring berjalannya waktu tiap batang tersebut akan muncul nangkaian bunga kopi yang tumbuh bergerombol sekitar 10-15 rangkaian bunga di tiap batang.

Cita Rasa Kopi Gayo Aceh
     Cita Rasa Kopi Gayo Aceh memiliki cita rasa kualitas yang bagus. Ciri utama dari Kopi Arabika Gayo adalah aroma dan perisanya yang kompleks dan memiliki kekentalan yang sangat kuat. Dari cita rasa dan kualitas yang dimiliki Kopi Gaya maka tidak heran jika pada tahun 2010 pada acara International Conference on Coffe Science di Bali menominasikan Kopi yang berasal dari dataran tinggi Gayo menjadi The Best No 1 dari Kopi Jenis Arabika dari tempat lain.

Harga Kopi Gayo Aceh
     Harga jual Kopi Gayo sangat dipengaruhi harga Kopi Dunia dan hal inilah yang membuat harga Kopi sangat stabil. Seperti yang dilansir di laman www.kopi-gayo.com yang menyebutkan bahwa produksi Kopi dari dataran tinggi gayo bervariasi dari yang harga Rp 22.000 - 150.000 /kg.

Dunia kopi semua tentang kopi arabika gayo dari dataran tinggi gayo aceh
kopi-gayo.com
Dunia kopi semua tentang kopi arabika gayo dari dataran tinggi gayo aceh
kopi-gayo.com
               
Pangsa Pasar Kopi Gayo Aceh
     Pangsa pasar dari Kopi Arabika dari dataran tinggi Gayo sudah dikenal Dunia sebagai Kopi Jenis Rabika yang memiliki cita rasa khas. Selain itu harga dari Kopi Gayo merupakan kopi termahal di Dunia pada saat acara pameran kopi dunia yang diselenggatakan Specialty Coffee Association of America (SCAA) di Portland, Oregon Convention Center, Amerika Serikat. Untuk daerah tujuan ekspor, Kopi Arabika dari Tanah Gayo diekspor ke berbagai negara di Amerika Serikat dan Uni Eropa.




Referensi:

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kopi_sumatera
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kopi_gayo
http://pusatkopugayoaceh.blogspot.com/2013/02/sejarah-kopi-gayo-aceh.html

Comments